Pemasangan berm, secondary layer, primary layer pada kegiatan reklamasi pantai
1. Pengertian Reklamasi
Raklamasi berasal dari kosa kata dalam bahasa inggris, to reclaim yang artinya memperbaiki sesuatu yang rusak.
Reklamasi merupakan proses pembuatan daratan baru dari dasar laut sungai yang dilakukan oleh manusia untuk memperluas daratan.
2. Tujuan dan Manfaat Reklamasi
Tujuan dari adanya reklamsi menurut Modul Terapan Pedoman Perencanaa Tata Ruang Kawasan Reklamasi Pantai (2007) yaitu untuk menjadikan kawasan berair yang rusak atau belum termanfaatkan menjadi suatu kawasan baru yang lebih baik dan bermanfaat. Kawasan daratan baru tersebut dapat dimanfaatkan untuk kawasan pemukiman, perindustrian, bisnis dan pertokoan, pelabuhan udara, perkotaan, pertanian, jalur transportasi alternatif, reservoir air tawar dipinggir pantai, kawasan pengolahan limbah dan lingkungan terpadu, dan sebagai tanggul perlindungan daratan lama dari ancaman abrasi serta untuk menjadi suatu kawasan wisata terpadu.
3. Uji Model Fisik (Laboratorium) dan Uji Model Numerik (Simulasi) Untuk Kawasan Pantai
Sebelum melaksanakan reklamasi, harus diadakan uji model fisik serta uji model numerik untuk mengetahui kondisi eksiting dari kawasan yang akan direklamsi. Berdasarkan jurnal dari Badan Pengkajian Dinamika Pantai (2014), diawali dengan :
- Kunjungan dan Survey Lapangan
Merupakan kegiatan di lokasi dalam rangka pengumpulan data dan informasi yang berguna bagi penilaian kondisi fisik pantai secara umum dan khusus. Pengukuran meliputi pengambilan data berupa parameter gelombang, pasang surut, arus, sedimentasi, topografi darat dan bathimetri.
- Rekayasa Struktur Bangunan Pantai
Rekayasa ini meliputi penyusunan desain dasar (basic design) hingga detail engineering design (DED) untuk kontruksi bangunan pantai yang berupa kajian tentang stabilitas, tata letak dan kekuatan struktur bangunan pantai seperti dermaga, jetty, groin dan sebagainya terhadap serangan gelombang, arus, perubahan profil dasar laut, dll. Kajian ini juga meliputi perancangan material struktur bangunan pantai yang efisien.
- Simulasi Model
Simulasi model dilakukan untuk keperluan verivikasi dan validasi desain, sehingga dapat menggambarkan secara nyata kondisi yang mungkin terjadi pada waktu desain dibangun, Simulasi ini terdiri dari permodelan numerik dan pemodelan fisik.
- Proses dan Morfologi Pantai
Kegiatan ini meliputi kajian dan rekomendasi penanganan masalah fenomena fisik/lingkungan yang terjadi di pantai, antara lain, proses sedimentasi pada muara sungai yang dapat mempengaruhi garis pantai dan morfologinya secara keseluruhan. BPDP-BPPT juga mengkaji masalah erosi atau sedimentasi baik besar maupun arahnya secara kualitatis dan kuantitatif.
- Lingkungan Pantai
Studi lingkungan pantai adalah kajian proses pencemaran pantai dan solusi pencegahannya yang mencakup studi interdisipliner lingkungan pantai. Studi mencakup penilain kodisi fisik-sosial suatu wilayah pantai, identifikasi permasalahan, dan alternatif pemecahan dengan menerapkan teknologi GIS (Sistem Informasi Geografis).
- Penataan Kawasan Pantai
Kegiatan ini berupa kajian dan rekomendasi desain penataan dan pengolahan kawasan pantai. Termasuk di dalamnya adalah rekomendasi reklamasi yang menjaga konservasi lingkungan hingga pengembangan wisata pantai.
- Kajian Bencana Pantai
Kegiatan ini adalah kajian dan rekomendasi penanganan bencana tsunami, banjir, naiknya permukaaan laut, dll. Termasuk di dalamnya adalah rekomendasi penerapan rekayasa teknologi alternatif yang sesuia dengan kerajteristik lokal.
- Pembinaan Komunitas
Pembinaan komunitas merupakan pelayanan sosial untuk pemasyarakatan teknologi pantai sebagi bagian dari program corporate Social Responsibility (CSR). Program ini ditunjukan kepada tokoh masyarrakat, LSM, Pimpinan daerah, akademis hingga asosiasi profesi.
1. Laboratorium Model Fisik (Physical Modeling Laboratory)
Laboratorium yang menggunakan sebuah kolom gelombang dengan spesifikasi sebagai berikut :
- Ukuran 35m x 55m x 1.20 m
- Maksimum kedalam air 40cm
- Maksimum tinggi gelombang 12cm
- Jenis gelombang reguler & irreguler
- Spektrum gelombang
Mengaplikasikan simulasi model di kolom gelombang dengan cara :
- Transmisi gelombang
- Transformasi gelombang
- Ketenangan gelombang di kolom labuh
- Refleksi gelombang
- Limpasan gelombang
- Stabilitasi bangunan pantai (dermaga, dinding revetment, tanggul,dll)
- Evolusi garis pantai
- Pulusi, difusi, dan kualitas air
- Erosi, sedimentasi, dan tsunami
Adapun alat-alat untuk akuasisi model di saluran gelombang dengan cara :
- Pressure Trensducers
- Pengukuran tinggi gelombang
- PWengukuran elektrik arus air laut
- Vector Arithmetic
- Pengukuran profil dasar laut
Dalam mengaplikasikan simulasi model di saluran gelombang dengan cara
- Transformasi gelombang
- Deformasi gelombang
- Refleksi gelombang
- Transmisi gelombang
- Stabilitas bangunan pantai dan gerusan
- Tsunami
- Energi gelombang
2. Laboratorium Model Numerik (The Laboratory of Numerik Model)
Model numerik/matematis merupakan alat bantu yang luas digunakan dalam penyelesaian masalh-masalah pantai dan pelabuhan. Untuk keperluan tersebut, BPDP-BPPT dilengkapidengan berbagai modul perangkat lunak dan komputer yang canggih. Pada pengaplikasian model numerik dilakukan dengan cara :
- Perubahan pasang surut, arus, dan interksinya
- Perubahan karakteristik gelomban reguler dan ireguler dari lepas pantai menuju daerah pantai dan pelabuhan
- Resonasi di kolom labuh dan seiching akibat gelombang panjang dan swell
- Gelombang akibat gempa bu,i (Tsunami) dan run-upnya
- Refraksi-difraksi gelombang
- Sebaran tumpahan minyak.
- Evolusi garis pantai, sedimentasi, dan erosi
Peralatan survey yang digunakan antara lain :
- Akuasisi data
- Alat pengukur tingggi gelombang
- Alat pengukur arus laut elektrik
- Alat pengukur arus laut
- Alat pengukur pasang surut
- Vector Aritmetic
- Pengukur profi dasar laut
- GPS
Dalam pengaplikasian peralatam survey dilakukan dengan cara :
- Pemetikan dan pengolahan data gelombang dan arus
- Pemetikan dan pengolahan data pasang surut
- Pemetikan dan pengolahan data morfologi pantai
- Pemetikan dan pengolahan data sedimen
- Pengukuran data dan pengolahan data batimetri dan topografi
4. Tahapan Pelaksanaan Reklamasi Pantai
Pada pelaksanaab reklamsi, ada tahap-tahap yang harus diperhatikan. Tahap reklamasi pantai meliputi persiapan (pra) reklamsi, pelaksanaan (proses) reklamsi dan pasca reklamasi.
1. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan persiapan (pra) reklamsi meliputi :
- Pekerjaan Persiapan
Perijinan lokasi Shuting Yard di darat, mobilisasi peralatan, pemasangan rambu-rambu dan patok batas areal reklamasi, rambu-rambu untuk posisi areal quarry. pengerukan. Shuting Yard (Plant Area) dapat dicari disekitar pantai. Mobilisasi peralatan dapat diaali dengan kapal keruknya.
- Pembersihan lapangan
Sebelum reklamasi dilaksankan, perairan pantai perlu dibersihkan dari bahan-bahan organik dan anorganik berupa sampah kota, bangkai pohon, kapal karam.
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pelaksankaan (proses) reklamsi pantai :
- Pemasangan tanggul bawah
Sand bag (karung pasir) berupa karung pvc kapasitas 50 kg diisi penuh dengan pasir dan diatas sepanjang perairan yang ditentukan pemasangan al adalah di area Stock piling yang berukuran 50 m pada posisi sebagaimana (Gambar 2.47). Selanjutnya pemasangan sand bag adalah sepanjang seluruh areal tepi reklamasi. Pemasukan pasir ke dalam karung harus dapat menggunakan mesin, sedangkan penempatannnya di laut hanya dapat dilakukan secara manula (Gambar 2.47).
- Pekerjaan pengerukan
Peralatan keruk paling sesuai adalah jenis trailing suction hopper dradger. Proses pengarukan dimulai dengan mengeruk dan membuang lapisan tanah lunak. Setelah sampai pada tanah bergradasi baik dari jenis pasir halus dapat ditrasportasikan ke lokasi reklamasi. penumpahannya dilakukan dengan menyemprotkan melalui pipa apung yang tersedia.
- Pengadaan stock piling area
stock piling area ini sangat penting diadakan agar pekerjaan pengerukan dapat berlangsung kontinyu tanpa terhambat kecepatan pekerjaan lain, khususnya pemasangan sand bags. Seluruh material untuk reklamsi dapat dibuang pada areal, selanjutnya dengan bantuan sejumlah buldozer atau motor grader diratakan ke areal sekelilingnya.
- Pengadaan instrumen soil monitoring
Hal ini perlu dilakukan, karena untuk memperhitungkan volume reklamsi, untuk mengetahui terjadinya settlment dan sliding. Dalam pelaksanaan pembuatan tanggul dan reklamasi pelu diperhatikan kemiringan (slope) timbunana supaya tidak terjadi sliding (kelongsoran). Untuk soil monitoring selama reklamsi akan dipasang alat-alat seperti settlement plate, tassometermultipoint, inclinomete, piezomet.
- Pekerjaan pengurugan
Merupakan kegiatan penuangan dan yang ditentukan dalam dokumen gambar rencana. Pengurugab tanpa pemadatan sampai elevasi 1.80 m. LWS (sekedar contoh). pengurugan dilakukan dengan menggunakan barge atau disemprot yang langsung menuangkan material reklamasi ke area reklamsi. Hal ini dilakukan terus menerus sampai diatas muka air yang dilanjutkan dengan peraltan serta pemadatan.
- Pemasangan vertical drain
pabricated vertical drain dipasang untuk mempercepat penurunan. Lembaran vertical drain di tanam kedalam lapisan tanah dengan menggunakan alat pancang dilengkapi dengan bentuk rol, dan akan dipotong per segmen bisa selesai dipancang.
- Pemasangan tanggul atas
Untuk dapat memulai mereklamasi lapisan selanjutnya, tanggul karung pasir perlu dipertinggi sampai alevasi akhir.
- Pesangan settlement plate
Pada apisan urugan diatas elevasi + 1,80 m LWS (contoh) setelah dipasangi vertical drain ditambah dengan settlement plate baru. pemasangan diletakkan berseling jarak dengan settlement plate dibawahnya. Meletakkan settlement plate haru pada lapisan yang rata, diusahakan agar dapat berdiri tegak lurus dan harus dihindarkan dari digilas atau ditabrak peralatan pemadatan.
- Pesangan Horizontal drain
Agar air dari limpahan vertical drain dapat keluar dengan cepat, maka diatas ujung vertical drain dilapisi pasir kasar sebagai media drainage horizontal, tebal lapisan pasir kurang lebih 50 cm, dari jenis kualitas pasir bergradasi baik dan berkualitas baik.
- Reklamasi bagian atas
Diatas elevasi pasir, drainage lapisan tanah reklamasi ditimbun tiap lapis setebal 50 cm dan dibadatkan.
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pasca reklamasi meliputi
- Pekerjaan Pemadatan
Peralatan pemadatan digunakan pneumatic tyred ralter sebesar 5 ton. Jumlah lintasan daan kecepatan alat tergantung hasil test lapangan. Pemadatan harus hati-hati agar tidak menyebabkan rusaknya peralatan pengamtan tanah (soil monitoring).
- Pemasangan geotextile
Dilakukan bila pekerjaan reklamasi mencapai + 3,00 m LWS (contoh). geotextile digelar mulai dari posisi berm dari tangggul nantinya ditarik ke atas hingga tepi timbunan sand bag lalu dilipat ke atas, tanpa perlu meratakan lerengnya secara khusus.
- Pemasangan berm, secondary layer dan primary layer
Berm perlu dipasang secepatnya setelah geotextile bagian baah sudah berada pada posisinya. Ditata berbentuk gundukan trapesium. Secondary layer berupa batuan kecil sampai sedangan seberat maksimum 20 kg ditata secara rendom diatas geotextile sampai setebal t=50 cm. Diikuti pemasangan lapisan primer (primary layer) dengan batu besar (max. 60 kg). Setebal t=90 cm sepanjang tepi, Pemasangan batuan ini diusahakan serapi mungkin sehingga sela antar batuan terisis seluruhnya.
3.
Komentar